Permintaan hunian di daerah pesisir, terutama di Batulayar, Senggigi, dan Batu Bolong, menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Barat mengindikasikan bahwa tingkat pertumbuhan permintaan hunian di ketiga lokasi tersebut meningkat hingga 15% per tahun. Lonjakan ini tidak hanya disebabkan oleh minat lokal, tetapi juga oleh peningkatan ketertarikan dari investor domestik dan internasional.
Analisis tren hunian menunjukkan bahwa pembeli kini cenderung memilih hunian yang menawarkan kenyamanan dan pemandangan alam yang menakjubkan. Wilayah pesisir ini terkenal dengan pantainya yang indah dan bening, yang menjadi daya tarik utama bagi para pembeli, terutama mereka yang mencari tempat tinggal kedua atau properti investasi. Selain itu, munculnya berbagai fasilitas wisata dan kemudahan akses transportasi juga turut mendongkrak permintaan hunian di daerah pesisir ini.
Preferensi pembeli di daerah pesisir cenderung beragam. Sebagian besar dari mereka adalah kalangan menengah ke atas yang mengutamakan kualitas hidup dan lingkungan asri. Segmen pasar lain yang juga menunjukkan minat signifikan adalah pensiunan yang mencari ketenangan serta pelancong asing yang tertarik dengan keindahan alam dan budaya lokal. Properti hunian kelas menengah hingga mewah seperti vila dengan akses ke pantai atau rumah bergaya resort menjadi pilihan favorit.
Secara demografis, pembeli hunian di Batulayar, Senggigi, dan Batu Bolong sebagian besar berasal dari kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya, serta beberapa negara seperti Australia dan Singapura. Banyak dari mereka tertarik oleh prospek keuntungan jangka panjang yang didukung oleh pengembangan infrastruktur dan pariwisata di Lombok Barat. Segmentasi pasar ini memberikan peluang besar bagi pengembang untuk menawarkan produk hunian yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan beragam pembeli.